Kamis, 14 Juli 2011

Menunggu.


pagi itu, saya bangun.
seperti hari biasa saja, ritual dengan kopi dan rokok.

saya duduk di balkon.
melihat ke bawah, manusia-manusia yang sibuk sudah berkendara untuk kepentingannya masing-masing.

saya juga punya kepentingan.

3 batang rokok sudah.

saya masuk kedalam rumah kembali.
saya harus melihat sesuatu, sesuatu yang tadi malam saya cinta.

saya buka kamarnya.
hmmm, sambil membakar 1 batang rokok saya melihat dia berusaha meraih saya, terlihat tatapan matanya meminta ampun dan tangannya meronta. mati rasa. nampak susah bernapas.

saya hanya menatapnya.
tanpa senyum, berarti kalau hari ini dia belum mati, mungkin besok.

apa racunnya kurang?
nanti malam saya tambah saja dosisnya, supaya tambah rusak syarafnya.


inna.alamsyah 14 july 20xx
wherever HUJAN


*menunggu suami saya mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar