Suara ibu memecah belah gendang telinga.
Prang!
Bunyi botol terlempar ke kaca antik kesayangannya.
Suaranya keras sekali.
Hingga hatiku yang terpecah belah.
Lalu Ibu menangis tersedu sedu.
Tangisan yang mebuat pilu hatinya, dan membuat aku menjadi kaku.
Lalu aku...
menutup telinga berharap telinga ini tak hancur tak rusak.
Ibu mencium pipi ku lalu Brak!!
Ibu pergi.
Di pagi hari yang indah, aku tak lagi mendengar kicauan burung.
Di tiap hari aku tak mendengar derasnya hujan.
Hanya melihat darah kering di wastafel.
Bekas aku menusuk telingaku.
Agar tak lagi mendengar kerusuhan.
Bandung.6agustus,13.
you wish you feel better.
illustration kikicri88.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar