Senin, 20 September 2010

Confession of a time..

Saya memandang matahari pagi terbit.Tiap harinya bagaikan satu tetes darah untuk hidup. Satu tetes bagi semua orang yang gila berlarian mandi lalu sarapan dan pergi. Berjalan di trotoar, memanggil taxi dan sampai ketempat tujuan. Begitu sampai matahari pergi dan semua tersapu ketika semua orang tidur, meninabobokan dan berlalu.

Saya memandang bulan yang menyapa malam. Tiap malam bagaikan satu tetes darah untuk hidup. Satu tetes bagi semua orang yang gila berlarian memilih baju yang tepat lalu berdandan dan pergi. Beratus mobil melewati pandangan mata. Semua hiruk pikuk dibawah cahaya lampu dan begitu sampai matahari datang kembali, semuanya mengalir dan terhenti oleh waktu.

IA*APRIL 30 09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar